Sabtu, 04 Mei 2013

Modal Masuk Surga

Modal Masuk Syurga

telagaAda banyak modal yang harus dipersiapkan dan dipenuhi oleh seorang Muslim supaya ia bisa memasuki surga. Pertama, dan yang utama, hendaklah ia menyembah Allah swt dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apa pun.
Hal tersebut diperkuat oleh hadits-hadits Rasulullah saw yang lain, di antaranya, “Abu Dzar RA, dari Nabi saw bahwasanya beliau bersabda: Jibril as mendatangiku, lalu memberi berita gembira bahwa siapa pun umatku yang mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah swt dengan sesuatu apa pun, maka ia masuk surga” (hadits shahih muttafaqun ‘alaih, lihat Bukhari [1237], Muslim [94]). Dalam riwayat yang lain (Bukhari [2388]) disebutkan, “Meskipun ia melakukan ini dan itu.”

Komitmen Melaksanakan Yang Fardhu, Khususnya Rukun Islam
Selain menyembah kepada Allah swt dan tidak menyekutukannya, modal lain yang harus dipersiapkan dan dipenuhi oleh seorang Muslim untuk masuk surga adalah berkomitmen melaksanakan segala yang fardhu (wajib), khususnya yang menjadi rukun Islam, yaitu shalat, zakat, puasa dan haji.
Di antara pengakuan penghuni neraka, setelah ia masuk neraka, adalah mereka tidak melakukan shalat sewaktu mereka hidup di dunia.
Allah swt mengatakan, “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar [neraka]? Mereka menjawab, ‘Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak [pula] memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian.’ Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafaat dari orang-orang yang memberikan syafaat” (QS Al-Muddatstsir [74]: 42 – 48).
Sebaliknya, orang-orang yang mewarisi surga Firdaus, salah satu penyebabnya, adalah karena mereka memiliki komitmen kuat untuk melaksanakan shalat dan menunaikan zakat.
Allah swt berfirman, “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari [perbuatan dan perkataan] yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat [yang dipikulnya] dan juga memelihara janjinya, dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, [yakni] yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya (QS Al-Mu’minun [23]: 1 – 11).
Mengenai ibadah puasa, Allah swt telah mengkhususkan satu tempat di surga untuk mereka, bernama Ar-Rayyan. Maka untuk memasuki surga, puasa merupakan modal yang luar biasa, dan bahkan spesial.
Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya di surga ada satu pintu bernama Ar-Rayyan, pada hari kiamat, orang-orang yang berpuasa akan memasuki surga melalui pintu ini, tiada seorang pun selain mereka memasuki surga melalui pintu ini. Dikatakan, ‘Manakah orang-orang yang berpuasa?’ Lalu orang-orang yang berpuasa masuk melaluinya, lalu, jika mereka telah masuk seluruhnya, pintu itu ditutup, sehingga tidak ada sesiapa pun masuk melaluinya” (hadits shahih muttafaq ‘alaih, lihat Bukhari [1896] dan Muslim [1152]).
Sedangkan rukun Islam lainnya, yaitu haji?dan perannya dalam memasukkan seseorang ke dalam surga, Rasulullah saw bersabda, “Antara umrah yang satu dengan yang lainnya merupakan penghapus dosa di antara keduanya, sedangkan haji mabrur, tidak ada balasan baginya kecuali surga” (hadits shahih muttafaq ‘alaih, lihat Bukhari [1773] dan Muslim [1349]).
Dalam hadits lain Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang melakukan haji karena Allah, lalu tidak berkata dan bertindak kotor, dan juga tidak berbuat fasiq, maka ia pulang dari haji dalam keadaan seperti di hari ibunya melahirkannya (bersih tanpa dosa)” (hadits shahih diriwayatkan oleh Bukhari [1521]).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar